PMII DAN KONGRES 2017 (BUKAN PEMILU)

Dua hal penting yang tidak bisa disikapi dengan remeh, ya kongres ya PMII. Karena PMII merupakan organisasi yang berkomitmen mencerdaskan generasi bangsa dan menjaga keutuhan negara sesuai tujuannya yang termaktub di AD/ART .

Dua komitmen itu adalah tugas berat organisasi ini yang harus di transmisikan dalam kantong hati paling dalam oleh setiap jutaan orang yang pernah dibaiat menjadi anggotanya dari 56 generasi se nusantara ini.

PMII untuk melaksanakan tugas dan fungsinya setiap kurun waktu dua tahun melaksanakan kongres (Bukan Pemilu) untuk rekonseliasi berbagai kekurangan dan merekomendasi hal hal perbaikan dan pengembangan di tubuh organisasi maupun anggotanya. Kongres adalah forum tertinggi di organisasi ini sangatlah besar peranannya. Banyak hal yang perlu disiapkan untuk menguatkan berbagai sektor yang menjadi kekurangan dan tantangan kemudian menjadi peluang bukan malah sebaliknya menimbulkan bias efek pelemahan terhadap sektoral tersebut karena kurangnya perhatian dan kehati hatian dari berbagai utusan daerahnya masing masing.

Fenomena kompetisi yang menjadi perhatian akhir akhir ini bolehlah saya katakan berlebihan, karena saya kira merupakan salah satu yang menyebabkan kurangnya kehati hatian kita sehingga justru terjebak dalam arena pertikaian dan pelemahan. Padahal kompetisi Pencalonan adalah bagian kecil di forum besar ini hanya tinggal melihat kesiapan dari calonnya yang dipilih secara demokratis dan kekeluargaan karena saya kira masing masing kader PMII sudah tau bahwa pemimpin itu dipersiapkan oleh perjalanan prosesnya bukan diproses untuk pura pura siap.

Pertikaian yang dimaksudkan bisa berupa egosentris pengusung calon yang mana ketika sang legendanya kalah luapan emosi sampai tak kunjung redam ada yang baikotlah ada yang mengembosi struktural dan program kerjanya, berlebihan. Pelemahan sistem organisasi yang banyak terjadi berupa munculnya golongan golongan yang tidak ketemu satu sama lain sehingga saling menutup akses dan membuang muka, berlebihan.

Dari dua hal tersebut muncullah permusuhan dari internal struktural maupun dari label kehormatan berupa senior ikut campur menyalakan api dan provokasi. Saya kira hal itu tidak kemudian terjadi di lingkungan organisasi tercinta ini. Marilah kita munculkan rasa kecintaan kepada organisasi ini karena umurnya yang sudah lebih setengah abad ini tidak mudah untuk memeliharanya oleh para funding father terdahulu. Karena perang yang sesungguhnya bukan di internal kita perang hebat itu adalah kenyataan kenyataan diluar sana yang membutuhkan ide dan gagasan hebat dari kita, tantangan zaman yang mengibarkan perpecahan dan penindasan adalah PR besar sebagai bentuk aksi nyata dari apa yang sudah kita dapatkan dimimbar keilmuan yang bernama PMII. jangan jangan kita tidak punyak nyali untuk ambil peran disitu karena sibuk dan berlebihan hanya persoalan kekuasaan yang sama sekali non profit dari struktural bawah sampai nasional.

Tempo hari saya dengar bahwa ada admimistrasi pencalonan yang harus diselesaikan oleh cabang pengusung yang bagi saya sangat irasional tidak pantas dan tidak patut karena akan menyudutkan kader kader kita ke arah kekuasaan dan politik uang. Karena pertanyaan sederhananya adalah bagaimana caranya untuk mengembalikan utang ketika sudah menang? Berlebihan.

Kembalilah ke konteks PMII dan kongres secara subtansial agar PMII yang sudah benar-benar berumur bisa menjadi Role Model sesuai tujuan didirikannya dan tentunya bisa menetaskan kader Role Model Juga dari rahimnya sebagaimana dikatakan kader ulul albab yang siap memberikan kontribusinya bagi bangsa dan negara. bagaimana kita menjawabnya, kita bisa melihat kongres yang segera akan terlaksana tanggal 02-06 Mei 2017 di Palu Sulawesi Tengah mendatang.

*Siddiqurrohman abad arz, Kader PMII Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar