Surabaya-Sekolah Islam gender yang di motori oleh KOPRI Bela Negara kampus UPN “ Veteran “ Jatim berjalan baik, terbukti dari antusias peserta yang tidak hanya dari anggota KOPRI internal UPN dan internal Surabaya saja namun banyak juga peserta delegasi dari luar kota seperti cirebon, tuban, madura, gresik dan kota lainnya yang turut hadir mengikuti proses Sekolah Islam Gender tersebut.
Sekolah Islam Gander adalah sebuah pelatihan non formal guna memperdalam dan mengembangkan pengetahuan materi gender yang disampaikan ketika MAPABA.
Selaras dengan itu Kegiatan sengaja ditempatkan di yayasan panti asuhan al fatimah gunung anyar- surabaya agar bisa terjun langsung bersama anak panti asuhan sehingga bisa langsung melihat,mendengar dan merasakannya. (17-19/02/2017)
Acara yang di buka langsung oleh Ketua KOPRI PC PMII Surabaya ini di ikuti oleh 40 peserta dengan mengusung tema “ Mewujudkan pioner pembangunan untuk menegakkan adil gender “ .
KOPRI Bela Negara ingin menunjukan eksistensi pergerakan perempuan dengan tujuan kader-kader perempuan memiliki integritas intelektual dan keterampilan ketika harus berada ditengah tengah masyarakat sehingga bisa berkiprah sejalan dengan tegaknya keadilan gender.
“ Harapan kami kader-kader yang telah mengikuti proses kaderisasi non formal tahap awal ini mampu mengaplikasikan keilmuannya untuk menebar kebermanfaatan dimanapun berada dan mau untuk terus belajar memperbanyak pengetahuan dan relasi, kami disini siap menjadi sahabat belajar kapanpun dan siapapun, khususnya untuk kader perempuan hehe“ ujar Ketua KOPRI Bela Negara sahabati Yolanda sembari menyunggingkan senyumnya saat menyampaikan sambutan di pembukaan acara.
Dari 40 peserta ada pula yang laki laki yaitu 4 orang karena selain sekolah gender itu tidak hanya khusus bagi kader perempuan alasan lainnya adalah tegaknya keadilan gender itu perlu keterlibatan laki-laki karena sama sama sebagai pelakunya.
Ketua KOPRI Cabang Surabaya sahabati ila juga menyebutkan proses seperti ini harus terus diselenggarakan karena merupakan kegiatan untuk berbagi ilmu dan tukar pengalaman mengenai realitas lapangan di daerah masing masing.
“Sumbangsih ilmu dari para pemateri yang kompeten dibidangnya masing masing menjadikan SIG ini lebih bernilai maka harus diserap dengan baik oleh adek adekku yang penuh semangat ini tanpa menghilangkan kesempatan sedikitpun” ujarnya.
Natasya, Selaku Ketua pelaksana kegiatan juga menyampiakan terkait pemateri bahwa dirinya dan panitia yang lain sangat selektif dalam mencari pemateri sesuai dengan kompetensinya sehingga harus mendatangkan beberapa pemateri dari berbagai latar belakang dan keahlian yang berbeda. Ada yang dari KOPRI PC Surabaya, Pengurus PMII Jatim, Dosen, Aktivis Perempuan dan Pengurus PWNU Jawa timur.
Penulis : Sahabat Ifan Joe, Pengurus PMII UPN.
Sekolah Islam Gander adalah sebuah pelatihan non formal guna memperdalam dan mengembangkan pengetahuan materi gender yang disampaikan ketika MAPABA.
Selaras dengan itu Kegiatan sengaja ditempatkan di yayasan panti asuhan al fatimah gunung anyar- surabaya agar bisa terjun langsung bersama anak panti asuhan sehingga bisa langsung melihat,mendengar dan merasakannya. (17-19/02/2017)
Acara yang di buka langsung oleh Ketua KOPRI PC PMII Surabaya ini di ikuti oleh 40 peserta dengan mengusung tema “ Mewujudkan pioner pembangunan untuk menegakkan adil gender “ .
KOPRI Bela Negara ingin menunjukan eksistensi pergerakan perempuan dengan tujuan kader-kader perempuan memiliki integritas intelektual dan keterampilan ketika harus berada ditengah tengah masyarakat sehingga bisa berkiprah sejalan dengan tegaknya keadilan gender.
“ Harapan kami kader-kader yang telah mengikuti proses kaderisasi non formal tahap awal ini mampu mengaplikasikan keilmuannya untuk menebar kebermanfaatan dimanapun berada dan mau untuk terus belajar memperbanyak pengetahuan dan relasi, kami disini siap menjadi sahabat belajar kapanpun dan siapapun, khususnya untuk kader perempuan hehe“ ujar Ketua KOPRI Bela Negara sahabati Yolanda sembari menyunggingkan senyumnya saat menyampaikan sambutan di pembukaan acara.
Dari 40 peserta ada pula yang laki laki yaitu 4 orang karena selain sekolah gender itu tidak hanya khusus bagi kader perempuan alasan lainnya adalah tegaknya keadilan gender itu perlu keterlibatan laki-laki karena sama sama sebagai pelakunya.
Ketua KOPRI Cabang Surabaya sahabati ila juga menyebutkan proses seperti ini harus terus diselenggarakan karena merupakan kegiatan untuk berbagi ilmu dan tukar pengalaman mengenai realitas lapangan di daerah masing masing.
“Sumbangsih ilmu dari para pemateri yang kompeten dibidangnya masing masing menjadikan SIG ini lebih bernilai maka harus diserap dengan baik oleh adek adekku yang penuh semangat ini tanpa menghilangkan kesempatan sedikitpun” ujarnya.
Natasya, Selaku Ketua pelaksana kegiatan juga menyampiakan terkait pemateri bahwa dirinya dan panitia yang lain sangat selektif dalam mencari pemateri sesuai dengan kompetensinya sehingga harus mendatangkan beberapa pemateri dari berbagai latar belakang dan keahlian yang berbeda. Ada yang dari KOPRI PC Surabaya, Pengurus PMII Jatim, Dosen, Aktivis Perempuan dan Pengurus PWNU Jawa timur.
Penulis : Sahabat Ifan Joe, Pengurus PMII UPN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar